Langsung ke konten utama

Technopreneurship dan Entrepreneurship

Nama : I Dewa Gede Suryadiantha Wedagama 

NIM : 1905551138 

Jurusan/Fakultas/Universitas : Teknologi Informasi / Teknik / Universitas Udayana 

Mata Kuliah : Technopreneurship 

Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.



Pengertian Technopreneurship
Hasil gambar untuk technopreneurship
sumber : https://www.pinclipart.com/
Kata “Technopreneurship” merupakan gabungan dari “Technology” dan “Entrepreneurship” yang dapat disimpulkan sebagai proses pembentukan dan kolaborasi  antara bidang usaha dan penerapan teknologi sebagai instrumen pendukung dan sebagai dasar dari usaha itu sendiri, baik dalam proses, sistem, pihak yang terlibat, maupun produk yang dihasilkan. Sedangkan Technopreneur merupakan orang yang menjalankan technopreneurship atau sesorang yang menjalankan usaha yang memiliki semangat entrepreneur  dengan memasarkan dan memanfaatkan teknologi  sebagai nilai jualnya.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa technopreneur itu adalah Entrepreneur yang mengoptimalkan berbagai potensi perkembangan teknologi yang sedang berkembang.

Perbedaan Technopreneuership dan Enterpreneurship 
Perbedaan Entrepreneur dan Teknopreneur
Usaha Kecil
Entrepreneur
Teknopreneur
Motivasi
-Sumber hidup
-Tingkat keamanan
-Bekerja sendiri
-Ide khusus
-Personaliti pemilik
-Motivasi mendominasi
-Ide dan konsep
-Eksploitasi kesempatan
-Akumulasi kekayaan
-Pola pikir revolusioner
-Kompetisi dan resiko
-sukses dengan teknologi baru
-Finansial, nama harum
Kepemilikan
-Pendiri/rekan bisnis
-saham pengendali
-Maksimalisasi keuntungan
-Penguasaan pasar
-Saham kecil dari kue besar
-Nilai perusahaan terus bertambah
Gaya Manajerial
-Trial dan error
-Lebih personal
-Orientasi local
-Menghindari resiko
-Arus kas stabil
-Mengikuti pengalaman
-Profesionalisme
-Resiko pada menejeman
-Pengalaman terbatas
-Fleksibel
-Target strategi global
-Inovasi produk berkelanjutan
Kepemimpinan
-Jalan hidup
-Hubungan baik
-Dengan contoh
-Kolaborasi
-Kemenangan kecil
-Otoritas tinggi
-Kekuatan lobi
-Imbalan untuk kontribusi
-manajemen baru
–Perjuangan kolektif
-Sukses masa depan visioner
-Membagi kemajuan bisnis
-Menghargai kontribusi dan pencapaian
R&D dan Inovasi
-Mempertahankan bisnis
-Pemilik bertanggung jawab
-Siklus waktu yang lama
-Akumulasi teknologi sangat kecil
-Bukan prioritas utama, kesulitas mendapatkan penelitian
-Mengandalkan franchise, lisensi
-Memimpin dalan riset dan inovasi, IT, biotek global
-Akses ke sumber teknologi
-Bakat sangat tinggi
-Kecepatan peluncuran produk ke pasar
Outsourcing dan Jaringan Kerja
-Sederhana
-Lobi bisnis langsung
-Penting tapi sulit mendapatkan tenaga ahli
-Kemampuan umum
-Tidak selalu tersedia pada tingkat global
-Pengembangan bersama tim outsourcing
-Banyak penawaran
-Science and technology park
Potensial Pertumbuhan
-Siklus ekonomi
-Stabil
-Penetrasi nasional cepat, global lambat
-Pemimpin pasar dalam waktu singkat dengan proteksi, monopoli, ologopoli
-Pasar berubah dengan teknologi baru
-Akuisi teknologi baru
-Aliansi global untuk mempertahankan pertumbuhan
Target Pasar
-Lokal
–Kompetisi dengan produk di pasar
-Penekanan biaya
-Penguasaan pasar nasional
-Penetrasi pasar mamakan waktu lama
-Produk baru untuk pelanggan baru
-Pasar global sejak awal
-jaringan science and tech.park
-penekanan time to market, presale dan postsale.
-Mendidik konsumen teknologi baru
Sumber : Amir Sambodo,Makalah Seminar Pengembangan Teknopreneurship
Jakarta, 10 Agustus 2006

Contoh Technopreneur di Indonesia
1. Nadiem Markarim – GO-JEK
Hasil gambar untuk nadiem makarim
sumber : https://madura.tribunnews.com/
GO-JEK adalah sebuah perusahaan teknologi yang memberikan jasa angkutan. Perusahaan ini berasal dari Indonesia dan didirikan pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim. Aplikasi GO-JEK telah diunduh sebanyak lebih dari 750 ribu kali di Google Play yang tersedia pada sistem Android.

Layanan yang disediakan oleh GO-JEK pun beragam, mulai dari GO-RIDE, GO-CAR, GO-FOOD, GO-MART, GO-SEND, GO-BOX, GO-TIX, dan GO-MED. Jasa GO-JEK dapat dinikmati di berbagai wilayah di Indonesia. Layanan GO-JEK tersebar di 25 kota besar di Indonesia, antara lain: Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.

Pada Tahun Oktober 2019 Nadiem Markarim resmi mundur dari jabatannya di GO JEK karena menjadi Menteri Pendidikan pada Kabinet Presiden Jokowi Widodo.

2. Ferry Unardi – Traveloka
Hasil gambar untuk ferry unardi
sumber : https://phinemo.com/



Traveloka merupakan perusahaan yang menyediakan layanan untuk pemesanan tiket pesawat dan hotel secara online. Ferry Unardi, merupakan salah satu pendiri traveloka yang juga menjabat sebagai CEO. Ferry mendirikan Traveloka bersama dua rekannya yaitu: Derianto Kusuma, dan Albert pada tahun 2012. Ide untuk membangun Traveloka muncul disaat Ferry merasa kerepotan ketika harus membeli tiket pesawat untuk pulang ke Padang dari Amerika Serikat.

Pada mulanya, traveloka hanyalah alat untuk membandingkan harga tiket pesawat sehingga memudahkan orang untuk mendapatkan tiket pesawat yang paling murah. Pada tahun 2013, Traveloka menyediakan jasa pemesan tiket melalui webnya. Mulai tahun 2014, Traveloka semakin berkembang dengan memberikan pelayanan pemesanan kamar hotel.


3. Adi Kusma - Biznet
Hasil gambar untuk adi kusma
sumber ; https://www.maxmanroe.com/a
Anda pasti tak asing dengan Biznet, salah satu operator penyedia jasa internet tersebut didirikan oleh Adi Kusma. Pria kelahiran 19 Juni 1976 ini memang memiliki kecintaan dan minat yang besar terhadap dunia teknologi sehingga mendorongnya untuk menempuh pendidikan tinggi di Oregon State Univesrity jurusan Industrial and Manufacturing Engineering di tahun 2000. 

Selain itu Adi juga terbilang berani dalam memutuskan harga premium yang terlampau mahal namun dengan jaminan tersedianya akses internet yang cepat dan berkualitas. Kini Jaringan Biznet  telah tersedia di lebih dari 90 kota dan total panjang kabel Fiber Optic juga telah mencapai 18.000 km. 

Pada tahun 2017, Biznet juga merencanakan untuk membangun sekitar 3.000 – 4.000 KM jaringan Biznet Fiber untuk mencakup lebih banyak area di Indonesia.


4. Andrew Darwis - KASKUS
Hasil gambar untuk andrew darwis
sumber : https://www.merdeka.com/
Pemuda kelahiran 20 Juli 1979  ini memang terlahir sebagai turunan seorang pakar elektronika. Ayahnya memang berkerja sebagai seorang pakar elektronika di sebuah perusahaan pipa. Sejak kecil Andrew memang mempunyai hobi untuk mengutak-atik radio dan barang-barang elektronika lainnya.

Dan di tahun 2008, bersama Ken, Andrew membawa pulang Kaskus ke Indonesia dengan lokasi pertama kali di Mangga Besar hanya memiliki dua orang karyawan. Namun kini di bawah naungan PT Darta Media Indonesia, pegawai Kaskus sudah bertambah hingga 60 orang. 

Sejak tahun 2009, KASKUS menjadi pemain penting di ranah online Indonesia. KASKUS menerima banyak penghargaan diantaranya “The Best Innovation in Marketing” dan “The Best Market Driving Company” oleh Marketing Magazine, dan “The Greatest Brand of the Decade” (2009-2010) oleh Mark Plus Inc. KASKUS dengan bangga berada di peringkat 1 untuk kategori situs komunitas, dan merupakan situs lokal nomor 1 di Indonesia, menurut Alexa. Dan kini member Kaskus sudah mencapai lebih dari 7,8juta orang.


5.Diajeng Lestari - HiJup.com
Hasil gambar untuk diajeng lestari
sumber : https://www.liputan6.com
Diajeng Lestari lahir di Bekasi pada 17 Januari 1986, lulusan FISIP Universitas Indonesia. Diajeng Lestari adalah Pendiri HijUp.com, yaitu Islamic fashion ecommerce pertama di dunia yang dibentuk 2011. HijUp.com didirikan awalnya karena ia merasa kesulitan menemukan busana hijab trendy bagi anak muda. Dari situ muncul ide membuat sebuah ecommerce yang berbasis fashion muslimah. Ditambah lagi, Indonesia sebagai negara penduduk muslim terbesar di dunia, membuat Diajeng percaya diri bisnisnya akan sukses.
Kini, HijUp.com sendiri sudah memiliki ratusan karyawan dan ribuan koleksi fashion hijab yang stylish. HijUp meyakini bahwa berhijab tidak membatasi wanita untuk berkarya dan diakui oleh lingkungan sekitarnya. Wanita layak untuk tampil menawan dengan pakaian yang cantik dan mengikuti trend namun tetap syar’i. Itulah yang menjadi salah satu alasan Diajeng saat mendirikan HijUp.com.
Seorang technopreneur dan enterpreneur, mampu melihat peluang yang ada di sekitar mereka. Dan jika kita sadari, kini mulai bermunculan para entrepreneur yang memanfaatkan teknologi sebagai rekan baru dalam mendukung bisnis mereka, kondisi ini memunculkan sebuah istilah baru yakni Technopreneur. Keduanya memiliki persamaan yaitu peduli profit. Namun seorang technopreneur juga harus peduli teknologi. Bentuk kepeduliannya itu bisa berupa pengembangan ide-ide invensi yang ada menjadi solusi teknis teruji melalui riset-riset.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hak Akses dan Hak Kepemilikan di Linux

Nama : I Dewa Gede Suryadiantha Wedagama  NIM : 1905551138 Jurusan/Fakultas/Universitas : Teknologi Informasi / Teknik / Universitas Udayana  Mata Kuliah : Network Operating System Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T. Pendahuluan Setiap file dan folder di linux punya atribut yang menentukan akses untuk user ataupun group pada sistem.  Inilah salah satu alasan kenapa linux lebih aman, karena sebuah file bisa di set agar hanya bisa diakses /dimodifikasi oleh user dan group tertentu. Setiap file di sistem Linux readers , termasuk direktori (folder), dimiliki oleh pengguna dan grup tertentu. Oleh karena itu, hak akses file di definisikan secara terpisah untuk  User, Group ,  dan  Others (pengguna lain). Setiap file pada linux mempunyai 3 attribute yang menjelaskan hak akses user dan group terhadap file tersebut, yaitu: Owner/ User (pemilik file atau yang membuat file) Group (user yang berada di group tertentu) dan Other /world (semua user yang ada di sistem). Hak akses disini beru

Named Centric Network (NCN) atau Named Data Network (NDN)

NCN/NDN Nama : I Dewa Gede Suryadiantha Wedagama  NIM : 1905551138 Jurusan/Fakultas/Universitas : Teknologi Informasi / Teknik / Universitas Udayana  Mata Kuliah : Network Centric Principle Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.   Apa itu NCN/NDN? Named Data Networking adalah layanan jaringan yang telah mengembangkan model pengiriman paket berbasis host Internet. NDN secara langsung mengambil objek berdasarkan nama dengan cara yang aman, andal, dan efisien. Tujuan utamanya adalah untuk mengamankan informasi dari pengguna sampai ke data dan tidak hanya dari komunikasi host atau client - server , yang biasanya dilakukan oleh transport layer security (TLS). Tidak seperti TLS, yang membawa pengguna ke host atau container , NDN membawa kita ke level berikutnya dan mengamankan data dari pengguna ke data aktual. TLS hanya mengenkripsi saluran dan tidak mengenkripsi dari pengguna melalui aplikasi ke data. Named Data Networking memiliki banyak turunan seperti  Centric Naming dan Content

Network Centric dan Information Enterprise

Network Centric dan Information Enterprise Nama : I Dewa Gede Suryadiantha Wedagama  NIM : 1905551138 Jurusan/Fakultas/Universitas : Teknologi Informasi / Teknik / Universitas Udayana  Mata Kuliah : Network Centric Principle Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T. Ilustrasi Pembelajaran Abad 21  Sumber:  (jbcnschool.edu.in)      Kehidupan abad 21 ditandai sebagai abad keterbukaan atau abad globalisas. Abad 21 merupakan suatu abad yang didasarkan pada kalender gregory serta dimulai dari tahun 2001 sampai tahun 2100. Pada abad ini teknologi berkembang dengan pesat dan sangat cepat. Abad 21 bisa dibilang merukapan dimana 'data'   menjadi sangat penting dan informasi menjadi mudah diakses dan juga diperoleh. Ilustrasi Pembelajaran Abad 21  Sumber :  21st Century Learners by Violeta Samson for Kami on Dribbble      Menurut Prof Nizam (Kemendikbud) "Esensi dari Abad 21 adalah mengolah informasi menjadi ilmu pengetahuan dan menjadikanya kompetensi untuk mengatasi permasalahan